SEJARAH DAARUL IHSAN RUMAH KEBAIKAN

Berawal dari shalat berjamaah, menjadi kebersamaan dalam pengajian, kebersamaan dalam bersyiar, kebersamaan dalam pendidikan, kebersamaan dalam kegiatan sosial. Ajengan Aef, sapaan akrab dari Saefudin Abdul Fattah, S.Pd.I, M.I.Kom mulai memikirkan untuk menebar manfaat lebih banyak. Dalam perjalanan dakwahnya, ia melihat bahwa masih banyak anak-anak dhuafa, fakir miskin, dan yatim yang tidak mampu memperoleh pendidikan berkualitas.

Sebagai upaya untuk memberikan solusi atas masalah tersebut, Ajengan Aef mulai membangun sebuah pesantren yang mengusung konsep pendidikan gratis untuk anak-anak yang kurang mampu. Mulai dari mengontrak rumah untuk menampung santri sampai akhirnya punya gedung sendiri. Pesantren ini juga memadukan antara kegiatan keagamaan dengan kegiatan ekonomi, sehingga mampu menyeimbangkan amal dunia dan akhirat.

logo dai

VISI DAN MISI

Visi Pesantren Daarul Ihsan adalah: 

  • Menjadi Lembaga Dakwah, Pendidikan, Sosial, dan Bisni Syar’i Terdepan di Indonesia

Misi Pesantren Daarul Ihsan, yaitu:

  • Mendirikan lembaga dakwah berbasis teknologi mutakhir
  • Mendirikan jaringan Pesantren, Sekolah, dan Universitas Inovatif
  • Mendirikan Lembaga Sosial Baitul Maal dan LAZISWAF yang profesional dan modern
  • Mendirikan imperium bisnis sesuai dengan etos dan nilai- nilai Islami

KURIKULUM PONDOK PESANTREN DAARUL IHSAAN

Modern

Santri berbahasa Arab dan Inggris sehari-hari disertai pengajaran kelas formal MTs dari pagi-sore.

Salafiyah

Santri ditempa keilmuan kitab kuning dari kitab dasar, standar sampai kitab-kitab tebal yang berisi khazanah keilmuan-keilmuan islam klasik yang waktu belajarnya malam hari.

Tahfidzul Qur’an

Santri akan ditarget hafalan Qur’an yang minimalnya dapat hafalan yang jadi syarat bisa melanjutkan ke universitas-universitas timur tengah seperti Al-Azhar atau Ummul Quro di saudi Arabia dan yang progres target hafalan 30 juz selama di pesantren. Waktu menghafalnya adalah bada tahajud dan bada shalat subuh.